Persyaratan Tumbuh Anggrek Phalaenopsis amabilis
Anggrek merupakan salah satu tanaman hias berbunga yang tidak kalah indahnya dengan tanaman hias berbunga lainnya. Anggrek memiliki bentuk dan corak bunga yang beraneka ragam dan indah dipandang mata. Keindahan bentuk dan bunganya telah membuat tanaman dari keluarga “Orchidaceae” ini banyak dikoleksi oleh semua orang baik hanya untuk hobi saja bahkan sampai di perjual belikan.
Tanaman anggrek merupakan tipe tanaman yang memiliki kecepatan tumbuh yang relatif lambat. Cepat lambatnya pertumbuhan setiap jenis anggrek adalah berbeda-beda karena sangat tergantung dari segi pemeliharaan anggrek itu sendiri. Pertumbuhan tanaman anggrek sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor dari dalam angrek itu sendiri maupun faktor luar.
Faktor dari dalam anggrek itu yakni faktor genetik atau jenis anggrek itu, termasuk anggrek alam atau silangan. Jika jenis anggrek alam maka pertumbuhan dan pembungaan akan relatif sangat lama sekali jika tanpa perlakuan khusus, tapi jika jenis anggrek silangan seperti Dendrobium maka pertumbuhan dan pembungaan relatif lebih cepat. Faktor luar yang mempengaruhi yakni intensitas penyinaran cahaya matahari pagi, suhu, kelembaban udara, kebutuhan air, pupuk, serta kecocokan tempat dan media tumbuh, sirkulasi udara, repotting dan serangan hama dan penyakit tanaman. Oleh karena itu, teknik budi daya anggrek terutama dalam hal perawatan tanaman perlu diperhatikan sekali agar proses pertumbuhannya tanaman sayur dapat dipacu guna meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman anggrek.
Anggrek tergolong anggota famili “Orchidaceae”,dimana merupakan salah satu famili bunga-bungaan yang paling besar, memiliki kurang lebih 43.000 spesies dari 750 generasi yang berbeda. Menurut berbagai informasi diperoleh keterangan lebih kurang sekitar 5.000 spesies anggrek di antaranya terdapat di indonesia dengan penyebaran hampir di seluruh Nusantara. Tanaman anggrek itu sendiri memiliki bermacam fungsi, diantaranya yang paling utama yakni sebagai tanaman hias yang dinikmati keindahan bunganya karena setiap jenis bunga anggrek memiliki bentuk, corak, warna dan wangi yang khas sehingga semua orang tidak jenuh untuk menikmatinya. Selain itu tanaman anggrek juga diambil bunganya untuk dicampur dalam pembuatan aneka produkkecantikan dan kesehatan bagi masyarakat luas.
- Anggrek epifit, yakni anggrek yang tumbuh menumpang pada tanaman lain tanpa merugikan tanaman yang ditumpangi (tanaman inang). Anggrek jenis epifit ini membutuhkan naungan dari cahaya matahari. Di habitat aslinya, anggrek ini sering dijumpai menempel di pohon-pohon besar dan cukup rindang. Contoh jenis anggrek ini yaitu Dendrobium, Cattleya, Oncidium, dan Phalaenopsis.
- Anggrek semi epifit. Seperti halnya anggrek jenis epifit, anggrek ini juga tumbuh menumpang pada tanaman lain. Hanya saja, anggrek semi epifit ini selain menempel pada media tanam, sistem akarnya juga menggantung sebagai akar udara. Contoh jenis anggrek seperti ini yaitu antara lain adalah Brassavola, Epidendrum, Vanda, dan Laelia.
- Anggrek terrestrial. Yakni anggrek yang tumbuh di atas permukaan tanah. Anggrek jenis ini memerlukan cahaya matahari penuh atau cahaya matahari langsung. Contoh anggrek terrestrial ini antara lain Vanda tanah, Kalajengking, Renanthera, Arachnis, dan Aranthera.
- Anggrek litofit, yakni jenis anggrek yang tumbuh pada batu-batuan. Anggrek jenis ini umumnya tumbuh di bawah sengatan cahaya matahari penuh. Contoh anggrek jenis ini yaitu Dendrobium dan Phalaenopsis.
- Anggrek saprofit, yakni anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering. Anggrek saprofit ini dalam pertumbuhannya memerlukan sedikit cahaya matahari. Contohnya yaitu anggrek Goodyera sp.
Untuk persyaratan tumbuh anggrek Phalaenopsis amabilis agar dapat tumbuh dengan subur dan berbunga indah yakni pada lokasi tempat tumbuh harus memiliki suhu dan intensitas cahaya yang sesuai. Agar dapat membentuk tangkai bunga (spike), maka Phalaenopsis membutuhkan temperatur udara yang konstan yakni di bawah 28 derajat celcius. Suhu yang mencapai 32 derajat celcius meskipun hanya terjadi dalam waktu yang singkat, maka akan dapat menghambat pembentukan tangkai bunga.
Dengan kata lain, pembungaan pada Phalaenopsisdapat dihambat dengan cara mempertahankan temperatur udara di atas 28 derajat celcius atau dengan cara meningkatkan persentase naungan menjadi 50% (cahaya sedang). Agar pada satu tangkai dapat muncul banyak bunga, sejak panjang tangkai bunga 5 cm (2 inci), maka temperatur diusahakan beradaantara 18-25 derajat celcius. Selain hal itu, jangan lupa juga untuk memberikan pupuk secara teratur.
Pada dasarnya ada beberapa kondisi optimal yang menyebabkan tanaman anggrek tumbuh dengan baik. Kondisi tersebut berkaitan dengan cahaya matahari, suhu, angin, dan air.
1. Cahaya Matahari
Cahaya matahari sangatlah penting bagi anggrek, karena merupakan sumber energi yang bermanfaat dalam proses fotosintesis. Fotosintesis sendiri akan menghasilkan energi yang berguna bagi kehidupan anggrek. Dilihat dari kebutuhan anggrek terhadap cahaya ini secara garis besar dibagi menjadi tiga kelompok, yakni anggrek yang tumbuh baik di daerah yang terkena cahaya matahari langsung atau memerlukan sekitar 100% cahaya matahari, anggrek yang setengah ternaungi atau memerlukan 40-50% cahaya matahari, dan anggrek yang tumbuh baik di daerah yang ternaungi (teduh) atau hanya memerlukan cahaya matahari kurang dari 25%. Tanaman anggrek yang memerlukan intensitas cahaya matahari penuh di antaranya adalah Arachnis, Renanthera, Vanda. Anggrek yang memerlukan cahaya 40-50% yakni Cymbidium, Oncidium, Vanda, Dendrobium, dan Cattleya. Sementara itu, anggrek yang memerlukan cahaya redup antara lain Paphiopedilumdan Phalaenopsis. Beberapa jenis anggrek berdasarkan kebutuhan terhadap cahaya matahari dapat dilihat pada table berikutini.
Tabel 1.1. Tabel Persentase Kebutuhan Cahaya Pada Anggrek
No
|
Jenis Anggrek
|
Persentase Cahaya
|
Keterangan
|
1
|
Aerides
|
25-40 %
|
Ternaungi
|
2
|
Apple blossom
|
100 %
|
Langsung
|
3
|
Aracnis apple blossom
|
100%
|
Langsung
|
4
|
Arachnis Maggie oei
|
100%
|
Langsung
|
5
|
Aranda hybrid
|
60-65 %
|
Setengah ternaungi
|
6
|
Cattleya
|
20-30 %
|
Ternaungi
|
7
|
Cattleya hybrid
|
20-30 %
|
Ternaungi
|
8
|
Dendrobium
|
45-60 %
|
Setengah ternaungi
|
9
|
Oncidium hybrid
|
60-75 %
|
Setengah ternaungi
|
10
|
Phalaenopsis
|
10-30 %
|
Ternaungi
|
11
|
Phalenopsis hybrid
|
10-15 %
|
Ternaungi
|
12
|
Paphiopedilum daun
bintik
|
5-20 %
|
Ternaungi
|
13
|
Paphiopedilum daun
hijau
|
10-30 %
|
Ternaungi
|
14
|
Renanthera
|
100%
|
Langsung
|
15
|
Renanthera hybrid
|
100 %
|
Langsung
|
16
|
Vanda quarter
|
100 %
|
Langsung
|
17
|
Vanda pencil
|
100 %
|
Langsung
|
18
|
Vanda daun
|
40-50 %
|
Setengah ternaungi
|
Sumber : Agromedia Pustaka ( panduan budi daya perawatan anggrek)
Ketinggian Tempat
Pada umumnya tanaman anggrek tumbuh di daerah tropis. Meskipun demikian, ketinggian tempat ikut menentukan pertumbuhannya. Berdasarkan ketinggian tempatnya, anggrek dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut :- Anggrek yang tumbuh baik di dataran tinggi dengan ketinggian 1.001 m dpl (dari permukaan laut) dengan suhu pada siang hari C dan pada malam hari C. Anggrek yang tumbuh baik di dataran tinggi adalah Cymbidium, Miltonia, dan Paphiopedilum.
- Anggrek yang tumbuh baik di dataran sedang dengan ketinggian 501-1.000 m dpl dengan suhu pada siang hari C dan pada malam hari C. Contoh anggrek ini yaitu Dendrobium, Cattleya, Phalaenopsis, danOncidium.
- Anggrek yang tumbuh baik di dataran rendah dengan ketinggian sampai 500 m dpl dengan suhu pada siang hari C dan malam hari C. Anggrek jenis ini antara lain Arachnis, Renanthera, dan Vanda.
3. Sirkulasi Udara
Anggrek Phalaenopsis amabilis memerlukan sirkulasi udara yang baik, yakni udara yang berhembus lembut secara terus menerus sepanjang kehidupan anggrek. Sirkulasi atau aliran udara yang terus-menerus ini berguna untuk pergantian udara di permukaan daun dan akar. Sirkulasi udara yang terlalu kencang dapat menyebabkan anggrek mengalami dehidrasi karena air di permukaan daun dan akar mudah terbawa hembusan angin. Sebaliknya jika udara tidak berhembus, maka proses respirasi dan fotosintesis tidak akan berjalan dengan baik. Hasil fotosintesis berupa oksigen jika tidak tertiup hembusan angin maka akan tertumpuk di permukaan daun dan terserap kembali oleh daun, sehingga proses fotosintesis akan terganggu dan tanaman menjadi tidak sehat. Pada malam hari, saat anggrek menyerap dan mengeluarkan akan terjadi proses yang sama, jika yang dikeluarkan tidak tertiup oleh angin, maka akan tertumpuk di permukaan daun dan akar, sehingga akan terserap kembali oleh tanaman dan tanaman menjadi tidak sehat. Ketidakadaan hembusan udara juga dapat membuat anggrek mudah terserang berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Hembusan angin pada siang hari dapat membantu menurunkan suhu udara, sehingga memudahkan dalam proses pembuatan cadangan makanan dan pembentukan unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan agar dapat berjalan dengan optimal. Tapi udara yang terlalu kencang juga dapat menyebabkan kuncup bunga mudah rontok.
4. Kelembaban Udara
Kelembaban udara paling baik untuk tanaman anggrek yakni tidak kurang dari 70 %. Pada kelembaban udara sekitar 50 %, anggrek dapat tumbuh dengan cukup baik, tetapi tidak sebaik pada kelembaban 70 %. Kelembaban tinggi bukan berarti anggrek akan tumbuh dengan baik jika akarnya terendam air. Pada kondisi seperti ini anggrek akan mudah terserang penyakit busuk daun dan busuk tunas. Di alam, saat terjadi hujan deras maka tanaman akan menjadi basah, tetapi dua jam kemudian kering kembali. Hal ini mengindikasikan bahwa anggrek tidak menyukai keadaan becek dan banyak air. Jika pada kondisi kering, maka kebutuhan tanaman anggrek terhadap air akan sulit terpenuhi dan juga rentan pada serangan penyakit dan dehidrasi.
0 Response to "Persyaratan Tumbuh Anggrek Phalaenopsis amabilis"
Posting Komentar