Mengenal Kompos – Aktivator Mikroba
http://bibitbunga.com/ |
Proses pengomposan yang terjadi secara alamiberlangsungdalam waktu yang cukup lama. Hal ini tergantung dari bahan organiknya, bisa memerlukan waktu 2 – 3 bulan, bahkan ada yang 6 – 12 bulan. Kompos yang terjadi secara alami mempunyai kualitas yang kurang baik karena dalam proses penghancuran sering terjadi hal-hal yang merugikan, seperti pencucian kandungan unsur-unsur penting dan penguapan oleh sinar matahari.
Cara memperoleh kompos yang baik adalah dengan mengaktifkan perkembangan bakteri yang melakukan penghancuran terhadap bahan bahan organik dalam waktu yang singkat dan menghindarkan faktor-faktor tanaman sayur yang dapat mengurangi kualitas kompos. Dengan pemberian pupuk mikroba, proses pengomposan dapat dipercepat menjadi 2 – 3minggu atau 1 – 1,5 bulan tergantung dari bahan dasarnya. Dalam proses pengomposan peranan mikroba selulolitik dan lignolitik sangat penting, karena kedua mikroba tersebut memperoleh energi dan karbon dari proses perombakan bahan yang mengandung karbon. Proses pengomposan secara aerob, lebih cepat disbanding anaerob dan waktu yang diperlukan tergantung beberapa faktor antara lain: ukuran partikel bahan kompos, C/N rasio bahan kompos, keberadaan udara (keadaan aerobik),dan kelembaban.
Kompos yang sudah matang diindikasikan oleh suhu yang konstan, pH alkalis, C/N rasio <20, Kapasitas Tukar Kation > 60 me/100g abu dan laju respirasi < 10mg/g kompos, sedangkan indikator yang dapat diamati secara langsung adalah jika berwarna coklat tua (gelap) dan tidak berbau busuk (berbau tanah).
Pembuatan kompos dengan penambahan pupuk mikroba mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: bebas dari biji biji tanaman liar (gulma); bebas dari bakteri patogenik (bakteri yang dapat menimbulkan penyakit); tidak berbau; tanaman tidak terbakar; mudah digunakan serta menyediakan berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
0 Response to "Mengenal Kompos – Aktivator Mikroba"
Posting Komentar